Kamis, 14 Mei 2009

KEMUHAMMADIYAHAN


1. Dasar / Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah
Melaksanakan Firman Allah yang tercantum dalam Al Qur’an Surat Ali Imron ayat 104 :

104. Artinya : Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar[217]; merekalah orang-orang yang beruntung.

[217] Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan Munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya.

Perbuatan ummat Islam banyak mengarah kepada tahayyul, bid’ah dan khurafat (TBC) yang bertentangan dengan Al Qur’an dan Al Hadits
Belum berhasilnya pendidikan yang menjamin kebahagiaan dunia dan akhirat
Kegiatan kristenisasi semakin kuat

2. Arti Muhammadiyah
a. Arti menurut bahasa : Muhammadiyah berasal dari kata Muhammad, yang dimaksud adalah Nabi Muhammad dan mendapatkan tambahan “ya” nisbiah yang berarti pengikut, jadi arti Muhammadiyah adalah pengikut Nabi Muhammad SAW.
b. Arti menurut Istilah : Gerakan Da’wah Islam Amar Ma’ruf Nahi Munkar yang berlandaskan kepada Al Qur’an dan As-Sunnah yang bertujuan Mewujudkan Masyarakat Islam yang Sebenar-benarnya di Ridhoi oleh Allah SWT.

3. Pendiri Muhammadiyah
Pendiri Muhammadiyah adalah KH Ahmad Dahlan. Didirikan pada tanggal 18 Nopember 1912 M. bertepatan dengan tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H di Jogjakarta.

4. Tujuan Organisasi Muhammadiyah
Menegakkan dan menjunjung tinggi perintah agama Islam sehingga terwujud masyarakat utama yang adil, makmur dan diridloi oleh Allah SWT.
Setelah Muktamar Muhammadiyah ke 45, tujuan organisasi kembali kesemula yaitu Terwujudnya Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

5. Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam
a. Muhammadiyah sebagai pengikut Nabi Muhammad SAW
Landasan yang digunakan Muhammadiyah untuk mencontoh Rasulullah adalah firman Allah :

21. Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik.
b. Contoh Ciri Muhammadiyah sebagai gerakan Islam
Memberikan masukan kepada Pemerintah, melakukan pengembangan Islam dalam masyarakat seperti memberikan pendidikan Islam, melakukan kegiatan keIslaman, membantu fakir miskin dll.

6. Maksud dan Tujuan Muhammadiyah
Sesuai dengan Anggaran Dasar Muhammadiyah BAB III pasal 6, maksud dan tujuan didirikannya Muhammadiyah adalah Menegakkan dan Menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnnya.
- Menegakkan dan Menjunjung tinggi Agama Islam :
a. Melaksanakan seluruh ajaran Islam secara murni yang sesuai dengan sumber aslinya yaitu Al Qur’an dan As-Sunnah
b. Melaksanakan Islam dalam kehidupan sehari-hari seperti sholat dengan baik, puasa, zakat dan sebagainya dengan benar.
- Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya
Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya adalah masyarakat Islam seperti zaman Rosul. Masyarakat Islam yang dalam kehidupannya melaksanakan Islam dengan benar dan diridhoi Allah Swt, sehingga akan tercipta Baldatun Toyyibatun Wa Robbun Ghofur.

7. Da’wah yang dilakukan oleh Muhammadiyah adalah :
Da’wah Bil Lisan adalah da’wah yang dilakukan dengan perkataan dan ucapan, contoh pengajian, khutbah, kultum dsb.
Da’wah Tulisan adalah da’wah yang dilakukan dengan tulisan, contoh menerbitkan majalah Suara Muhammadiyah (diterbitkan PPM), MATAN (diterbitkan PWM), Buku Pedoman Islami Warga Muhammadiyah (diterbitkan PPM) dsb.
Da’wah Bil Hal yaitu da’wah yang dilakukan melalui perbuatan nyata, contoh kerja bakti, menyapu halaman, sholat tepat waktu dsb.

8. Muhammadiyah sebagai Gerakan Pemurnian Islam
yang disebut memurnikan Islam adalah kembali melaksanakan dan mengamalkan Islam sesuai dengan dasarAl Qur’an dan Sunnah Rasulullah.
Keadaan Umat Islam dulu yang diperbaharui oleh Muhammadiyah dikenal dengan istilah TBC, yaitu : Tahayyul, Bid’ah dan Churafat.

NO
TBC
KETERANGAN
1
Tahayyul
Meyakini adanya tuah dari benda-benda tertentu, seperti burung gagak berarti akan ada kematian, menabrak kucing pasti nanti akan terjadi musibah dsb.
2
Bid’ah
Melakukan ibadah yang tidak ada tuntunannya, seperti selamatan pada 1, 3, 7 atau 40 bahkan 100 hari kematian seseorang dsb.
3
Churafat
Melarung makanan ke sungai untuk mendapat keselamatan, misal nyadran dsb

Ket.
- Animisme adalah kepercayaan pada adanya Ruh, seperti percaya dengan adanya kekuatan Nyi Roro Kidul dsb.
- Dinamisme adalah kepercayaan akan adanya kekuatan-kekuatan Ruh atau benda, seperti percaya pada kekuatan pohon besar, keris, batu akik dsb

9. Muhammadiyah dalam Pembaharuan Pendidikan
- Majelis Dikdasmen (Pendidikan Dasar dan Menengah) bertugas menangani SD, SMP dan SMA Muhammadiyah.
- Majelis Dikti (Pendidikan Tinggi) bertugas menangani Perguruan Tinggi (PT) dan Universitas Muhammadiyah.
Maksud agar lulusan sekolah-sekolah Muhammadiyah adalah agar menjadi anak pandai juga menjadi anak yang beriman dan bertaqwa sesuai dengan ajaran Islam dan Islam yang diajarkan sesuai dengan ajaran Al Qur’an dan Sunnah Rosulullah SAW.

Jadi yang melakukan pembaharuan di Indonesia adalah KH Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah).

10. Usaha Muhammadiyah dalam Prinsip Tolong Menolong
Dasarnya adalah QS Al Maidah ayat 2
¢(#qçRur$yès?ur ’n?tã ÎhŽÉ9ø9$# 3“uqø)­G9$#ur ( Ÿwur (#qçRur$yès? ’n?tã ÉOøOM}$# Èbºurô‰ãèø9$#ur 4 ÇËÈ
2. dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.

Majelis yang menangani adalah MKKM (Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat)
Bidang yang ditangani oleh Majelis ini adalah anak-anak terlantar, anak-anak yatim, lanjut usia (lansia) dan juga mendirikan beberapa tempat pengobatan diantaranya Rumah Sakit, Balai Pengobatan (BP), Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA), maupun berupa klinik-klinik kesehatan.

11. Struktur Organisasi Muhammadiyah secara Vertikal
- PPM (Pimpinan Pusat Muhammadiyah) setingkat dengan Negara/Nasional.
Ketua Prof DR H Dien Syamsuddin, MA (melalui MUKTAMAR)
- PWM (Pimpinan Wilayah Muhammadiyah) setingkat dengan Propinsi
Ketua Prof DR H Syafiq A Mughni, MA (Jatim) (melalui MUSYWIL = Musyawarah Wilayah)
- PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) setingkat dengan Kabupaten/Kota Madya.
Ketua Drs. H Abubakar Ahmad (Sidoarjo) (melalui MUSYDA = Musywarah Daerah)
- PCM (Pimpinan Cabang Muhammadiyah) setingkat dengan Kecamatan
(melalui MUSYCAB = Musyawarah Cabang)
- PRM (Pimpinan Ranting Muhammadiyah) setingkat dengan Desa/Kelurahan.
(melalui MUSYRAN = Musyawarah Ranting)

Struktur Organisasi Muhammadiyah secara Horisontal
- Majelis Tabligh dan Da’wah khusus (MTDK). Tabligh = Menyampaikan
Bentuk kegiatan : pengajian, ceramah, khutbah, berdiskusi, sarasehan, siaran-siaran melalui selebaran, bacaan-bacaan, majalah dsb.
- Majelis Tarjih dan Tajdid. Tarjih = menyaring atau menyeleksi.
Bentuk kegiatan : menyeleksi atau menyaring kembali hukum Islam yang sudah berjalan.
- Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen).
Tujuan Pendidikan Muhammadiyah adalah Mewujudkan manusia muslim yang berakhlak mulia, cakap, percaya diri sendiri serta berguna bagi Masyarakat dan Negara.
Bentuk kegiatan : Mendirikan lembaga pendidikan (SD, SMP dan SMA Muhammadiyah).
Yang bertanggung jawab terhadap lembaga pendidikan dari SD, SMP dan SMA Muhammadiyah adalah Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM)
- Majelis Pendidikan Tinggi.
Bentuk kegiatan : Mendirikan Perguruan Tinggi atau Universitas Muhammadiyah.
Yang bertanggungjawab adalah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM).
- Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat.
Bentuk kegiatan : mendirikan panti asuhan, Balai Pengobatan (BP), BKIA, Rumah Sakit, Panti Jompo, Poliklinik dsb yang bersifat sosial.
- Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan.
Bentuk kegiatan : Mengadakan pembinaan sebagai pengusaha (entrepreneur), mengelola koperasi Muhammadiyah dsb.
- Majelis Wakaf dan Zis (Zakat, Infaq dan Shodaqoh).
Bentuk kegiatan : Mengurus harta waqaf, zakat, infaq, shodaqoh serta mendorong warga Muhammadiyah dan umat Islam agar senang memberi waqaf dan juga berzakat ataupun Shodaqoh dan berinfaq
- Majelis Pendidikan Kader (MPK). Kader = generasi penerus dimasa depan dan siap untuk menggantikan pemimpin-pemimpin yang telah lalu.
Bentuk kegiatan : Melaksanakan program pengkaderan secara formal untuk pimpinan Muhammadiyah dan anggotanya.
- Majelis Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan Hidup.
Bentuk kegiatan : mengadakan pembinaan dan pengembangan program-program pemberdayaan masyarakat buruh, tani, nelayan dan anak terlantar.
- Lembaga Seni dan Budaya.
Bentuk kegiatan : menggerakkan kegiatan kesenian di daerah-daerah dengan memanfaatkan kemampuan budaya daerah tersebut sebagai sarana da’wah budaya yang Islami.
- Lembaga Pustaka dan Dokumentasi.
Bentuk kegiatan : penerbitan buku, karya tulis, media massa Muhammadiyah, penyiaran dan perpustakaan.
- Lembaga Penelitian dan Pengambangan (Litbang).
Bentuk kegiatan : Melakukan penelitian terhadap persoalan-persoalan yang berkembang dalam masyarakat, kemudian persoalan itu menjadi masukan bagi Muhammadiyah.

Pengertian :
Majelis adalah unsur pembantu pimpinan yang menjalankan tugas pokok Muhammadiyah.
Lembaga adalah unsur pembantu pimpinan yang menjalankan tugas pendukung Muhammadiyah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar